Sebanyak 88% dari miliarder yang memulai dari nol memiliki kebiasaan membaca buku nonfiksi, apa yang bisa kita pelajari dari mereka dan bagaimana kita bisa menerapkan kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi kita akan mengungkap rahasia tersembunyi bagaimana langkah sederhana ini dapat mengubah hidup anda secara drastis dan membawa anda ke level yang berbeda. Thomas corley melakukan penelitian tentang kebiasaan orang kaya yang dipublikasikan dalam bukunya "Rich Habits the daily success Habits of wealthy individuals".
Corley penasaran dengan satu pertanyaan apa yang membuat orang kaya berbeda, untuk mencari jawabannya ia memulai sebuah perjalanan penelitian yang berlangsung selama 5 tahun, corley mewawancarai 233 orang kaya di mana 177 di antaranya adalah miliarder atau orang sukses yang membangun kekayaan mereka sendiri dari nol dan tanpa warisan besar, corley ingin mengungkap kebiasaan harian mereka untuk mencari tahu apa yang membuat mereka berhasil.
Salah satu temuan menarik dari penelitiannya adalah bahwa 88% dari mereka memiliki kebiasaan membaca buku nonfiksi.
Apa itu buku nonfiksi?
Buku nonfiksi adalah buku yang isinya didasarkan pada fakta dan realitas bukan cerita fiksi atau imajinasi, buku-buku ini mencakup berbagai topik seperti bisnis, biografi, sains sejarah dan panduan praktis lainnya. tapi mengapa membaca buku nonfiksi begitu penting bagi mereka.
Buku nonfiksi sangat berpengaruh untuk merubah pola pikir kita dalam sehari-hari, dengan membaca buku mereka terus belajar dan berkembang memperkaya pengetahuan mereka di berbagai bidang, seperti bisnis keuangan, sejarah dan pengembang.
Bill Gates juga dikenal sebagai seorang pembaca setia. Gates mengaku membaca sekitar 50 buku setiap tahun sebagian besar adalah buku nonfiksi yang membahas teknologi kesehatan dan isu-isu global.
Gates percaya bahwa membaca adalah cara terbaik untuk mempelajari hal-hal baru dan mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Membaca buku nonfiksi meningkatkan kemampuan analitis dan kritis dengan menyerap informasi dari berbagai sumber, para miliarder ini dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menemukan solusi yang inovatif.
Selain itu, membaca juga membantu mereka untuk tetap 'up to date' dengan tren terbaru dan perubahan di industri mereka.
Membaca buku nonfiksi membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi dalam dunia yang penuh dengan distraksi, kemampuan untuk fokus dan menyelesaikan sesuatu dengan penuh konsentrasi menjadi aset yang sangat berharga, buku-buku nonfiksi menuntut pembaca untuk berpikir lebih dalam dan memahami konsep-konsep yang kompleks yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas mental mereka.
Jadi bagaimana kita bisa menerapkan kebiasaan ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
- Mulailah dengan menetapkan tujuan membaca yang realistis, misalnya cobalah membaca satu buku nonfiksi setiap bulan, pilih buku-buku yang relevan dengan bidang yang ingin kalian kuasai atau masalah yang ingin kalian pecahkan.
- Luangkan waktu khusus setiap hari untuk membaca meskipun hanya 20-30 menit kebiasaan ini akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang, temukan waktu yang paling cocok untuk kalian apakah itu pagi hari sebelum memulai aktivitas atau malam hari sebelum tidur.
- Jangan hanya membaca tapi juga aplikasikan apa yang kalian pelajari buat catatan refleksikan dan coba terapkan pengetahuan baru tersebut dalam kehidupan nyata, dengan begitu Anda tak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga pengalaman yang berharga.
Selain itu, yang menakjubkannya adalah jauh sebelum Thomas corley mengungkap penelitiannya ajaran Islam sudah memberikan petunjuk ini jauh berabad-abad yang lalu.
Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah 'Iqra' yang berarti 'bacalah' dalam Surah 'Al Alaq' ayat 1 hingga 5. Perintah ini bukan hanya sekadar tentang membaca huruf, tetapi juga tentang memahami dan mencari ilmu.
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam menekankan, pentingnya mencari ilmu dari buaian hingga liang lahat. Ilmu adalah cahaya yang akan membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan.
Banyak ulama besar Islam yang juga mengamalkan kebiasaan membaca dan juga mencari ilmu sepanjang kebiasaan mereka membaca.
Contohnya Imam Al Ghazali, seorang filsuf dan teolog besar yang menulis banyak buku yang masih dipelajari hingga kini. Begitu juga dengan Ibnu Sina seorang ilmuwan dan dokter yang karya-karyanya menjadi referensi penting dalam ilmu kedokteran.
Selain itu, di masa kejayaan Islam perpustakaan-perpustakaan besar seperti bait alhikmah di Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia, di tempat-tempat inilah para cendekiawan muslim membaca, menulis dan menerjemahkan karya-karya ilmiah dari berbagai bahasa dan disiplin ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar